Selasa, 26 Januari 2016

Materi Rapat, Menulis Notula/Notulen Dan Contoh





Rapat, Menulis Notula/Notulen Dan Contoh

PENGERTIAN RAPAT

                Rapat (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk  mendapatkan mufakat melalui musyawarah  untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.

Berikut di sajikan beberapa pengertian mengenai rapat menurut beberapa ahli:

1. Menurut Nunung dan ratu Evi (2001:129) rapat merupakan suatu alat komunikasi antara pimpinan kantor dengan stafnya.

2. Kemudian Wursanto (1987:136) memberikan beberapa pendangan pengertian yang kemudian bisa disimpulkan oleh penulis:
a.    Rapat, merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat tataop    muka yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah.
b.    Rapat, merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah      kelompok.
c.     Rapat juga merupakan media pengambilan keputusan secara musyawarah untuk     mufakat.
d.    Juga dapat dikatakan, bahwa rapat, adalah komunikasi kelompok secara resmi.
e.    Rapat, adalah pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/organisasi sendiri untuk membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan          bersama.
f.      Secara singkat dapat dikatakan pula, bahwa rapat, adalah pertemuan para anggota organisasi/para pegawai untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan  kepentingan organisasi.

3. Menurut Cut Rozanna buku nya surat menyurat dan komunikasi rapat adalah pertemuan antara para anggota dilingkungan organisasi sendiri untuk merundingkan atau menyelesaikan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.

4. Menurut Syamsir Rambe dalam bukunya etika komunikasi mengatakan rapat adalah kumpulan beberapa orang atau organisasi yang akan membicarakan suatu masalah/kepentingan bersama untuk memberikan penjeasan , memecahkan suatu persoalan dan sekaligus mengadakan perundingan demi memperoleh suatu hasil yang disepakati, disetujui bersama.

FUNGSI RAPAT
1.      Untuk memecahkan masalah.
2.      Untuk menyampaikan informasi.
3.      Sebagai forum demokrasi.
4.      Sebagai alat koordinasi yang baik antara peserta rapat (karyawan) dengan perusahaan/organisasi.
5.      Sebagai sarana bernegoisasi.

TUJUAN RAPAT
Beberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu :
1.      Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah.
2.      Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
3.      Sebagai alat koordinasi antar intern atau antar ekstern.
4.      Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang terjadi.
5.      Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
6.      Menampung semua permasalahan dari arus bawah ( para peserta rapat ).
7.      Dan lain-lain.

Beberapa macam-macam rapat dilihat dari segi peninjauannya:
1.  Menurut tujuannya,yaitu:     
a)     Rapat penjelasan(information conference) ialah rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada para anggota, tentang kebijaksanaan yang diambil oleh pimpinan organisasi, tentang prosedur kerja dana tata cara kerja baru, untuk mendapatkan keseragaman kerja.
b)     Rapat pemecahan masalah (problem solving conference) bertujuan untuk mencari pemecahan tentang suatu masalah yang dihadapi. Suatu masalah dikatakan sebagai problem solving apabila masalah itu pemecahannya berhubungan dengan masalah-masalah lain, saling mengait.
c)      Rapat perundingan (negotiation conference) yaitu rapat yang bertujuan menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak saling merugikan keduabelah pihak.
2.   Menurut sifatnya, rapat dibedakan menjadi:
a)     Rapat formal (formal meeting) ialah rapat  yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, menurut ketentuan yang berlaku, dan pesertanya secara resmi mendapat undangan.
b)     Rapat informal (informal meeting) ialah rapat yang diadakan tidak didasarkan suatu perencanaan formal. Dapat terjadi setiap saat, kapan saja, dimana saja dengan siapa saja.
3.   Menurut jangka waktunya, dapat dibedakan menjadi:
a)     Rapat mingguan; yaitu rapat yang diadakan sekali seminggu, yang membahas maslah-masalah yang bersifat rutin yang dihadapi oleh masing-masing manajer.
b)     Rapat bulanan, rapat yang diadakan sebulan sekali, setiap terjadi pada bulan lalu. Misalnya, membahas rugi bulan yang lalu.
c)      Rapat tahunan, yaitu rapat yang diadakan sekali setahun. Misalnya, rapat Dewan Komisaris.
4. Menurut frekuensinya, rapat terdiri atas: 
a)     Rapat rutin, rapat yang sudah ditentukan waktunya, mingguan, bulanan, tahunan.
b)     Rapat isidental, yaitu rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung masalah yang dihadapi itu merupakan masalah yang sangat urgen yang perlu dipecahkan bersama.
5. menurut namanya, dibedakan menjadi tiga jenis:
a)     pertemuan kerja adalah rapat atau rapat para karyawan atau pimpinan guna membahas hal-hal yang berhubunga dengan pelaksanaan tugas suatu instansi
b)     Rapat dinas adalah rapat yang membicarakan msalah kedinasan atau kerjaan (biasanya dilaksanakan oleh orang-orang yang bertugas diinstansi pemerintahan)
c)      Musyawarah kerja adalah kata lain dari rapat kerja.     
6. Menurut urgensinya, dibedakan menjadi dua jenis:
a)     Rapat biasa adalah rapat yang diadakan untuk membahas masalah-masalah yang sudah dianggap biasa
b)     Rapat penting adalah rapat yang diadakan untuk membahas masalah-masalah yang dianggap penting karena akan menghasilkan keputusan yang membawa dampak penting bagi anggota organisasi atau perusahaan itu sendiri.       
7. Menurut pesertanya, dibedakan menjadi:
a)     Rapat vertikal adalah pertemuan yang diadakan, dimana yang hadir dalam rapat itu adalah bawahan atau atasan.
b)     Rapat horizontal adalah rapat yang didakan antar pejabat suatu organisasi/ perusahaan yang sederajat.

PERSYARATAN PELAKSANAAN RAPAT YANG BAIK:

1.    Suasana terbuka
2.    Tidak ada monopoli
3.    Partisipasi aktif dari peserta rapat
4.    Bimbingan dan pengawasan dari pimpinan
5.    Perdebatan berdasarkan argumentasi bukan emosi
6.    Pertanyaan singkat dan jelas
7.    Disiplin waktu

TIPE PESETA RAPAT

1.    Tipe pemberi semangat, yaitu tipe peserta rapat yang memiliki kemauandan kemampuan kerja yang tinggi, sehingga mampu menggerakkan orang lain.
2.    Tipe penyerang, yaitu tipe peserta rapat yang selalu menentang pendapat atau tidak setuju dengan pendapat peserta yang lain.
3.    Tipe pendengar, yaitu tipe peserta rapat yang biasanya bersifat pasif. Peserta rapat tipe ini hanya berperan sebagai pendengar yang baik dan hanya mendengarkan informasi-informasi yang disampaikan oleh pemimpin rapat atau peserta rapat lainnya. Ia tidak suka mengeluarkan pendapat, kritik atau saran, dan lebih bersifat pendiam.

TIPE PEMIMPIN RAPAT

1.         Tipe otoriter, yaitu tipe pemimpin yang suka memaksakan kehendak, merasa paling berkuasa, dan merasa paling mengetahui segala hal, sehingga kurang memberikan kesempatan kepada para peserta rapat untuk mengemukakan pendapatnya.
2.         Tipe demokratis, yaitu tipe pemimpin rapat yang bersifat terbuka, mau menerima kritik dan saran dari peserta rapat, memberikan kesempatan kepada peserta rapat untuk mengemukakan pendapatnya, berperan sebagai pembimbing, pengarah, pemberi petunjuk dan terlibat langsung dalam interaksi kelompok.
3.         Tipe laizess-faire, yaitu tipe pemimpin rapat yang memberikan kebebasan kepada para peserta rapat untuk mengendalikan jalannya rapat. Pemimpin tipe ini bersifat pasif dan cenderung masa bodoh, tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok, tidak punya inisiatif, dan cenderung bersikap sebagai penonton saja  

TEKNIK PENGENDALIAN RAPAT

1.         Pengendalian rapat bebas terbatas adalah pengendalian rapat yang memberikan kesempatan secara bebas kepada para peserta rapat untuk mengemukakan pendapatnya secara bergantian. Peserta rapat diperbolehkan beradu argumentasi atau berdebat tanpa harus melalui pemimpin rapat. Pemimpin rapat hanya bertugas mengawasi jalannya pembicaraan. Jika pembicaraan dirasa sudah cukup, pemimpin dapat menghentikan perdebatan dan menyimpulkannya menjadi sebuah keputusan rapat.
2.         Pengendalian rapat secara ketat adalah pengendalian rapat yang tidak memberikan kesempatan bertanya atau mengeluarkan pendapat kepada para pesertanya. Para peserta rapat boleh mengeluarkan pendapat hanya seizin pemimpin rapat dengan waktu dan jumlah penanya yang sudah ditentukan.
3.         Pengendalian gabungan bebas terbatas dengan ketat adalah pengendalian rapat yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para peserta rapat untuk mengeluarkan pendapatnya dan apabila keadaan sudah mulai kurang terkendali, pemimpin rapat langsung menggunakan cara pengendalian ketat, sehingga keadaan normal kembali. Jika situasi rapat sudah dianggap lancar kembali, pemimpin rapat dapat menggunakan cara pengendalian bebas terbatas.

PERENCANAAN RAPAT

            Bantuan seorang sekretaris dalam merencanakan rapat memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan produktivitas rapat. Untuk itu langkah-langkah yang perlu mendapat perhatian Sekretaris dalam merencanakan rapat yang sifatnya resmi adalah :

1. Persiapan Ruangan dan Tata Ruang rapat
            Ruangan untuk menyelenggarakan rapat resmi sangat menentukan kelancaran jalannya rapat. Adalah menjadi tugas Sekretaris dalam untuk mempersiapkan ruangan rapat. Untuk rapat yang bersifat rutin biasanya diselenggarakan di Operation Room atau Conference Room yang telah ada di lingkungan kantor. Jika rapat diselenggarakan di Hotel Sekretaris harus pesan kepada Manajer Hotel agar tempat, waktu, tanggal telah dipasang dipapan pengumuman. Papan pengumuman hendaknya diletakkan pada tempat yang mudah diketahui. Biasanya pihak hotel telah memperispakan spanduk misalnya : “Selamat Datang Para Peserta Rapat …. . Sehari sebelum rapat dimulai sekretaris perlu mengadakan “general check” terlebih dahulu agar segalanya bisa dipersiapkan sebaik-baiknya.
Persiapkan pula Tata Ruang (Lay out) rapat berdasarkan pertimbangan :
·         Jumlah partisipan
·         Hubungan masing-masing partisipan
·         Level keintiman
·         Jenis rapat (diskusi, presentasi, kuliah dll)
·         Apakah Anda ingin meningkatkan atau memperkecil interaksi

2. Persiapan Aministrasi
a.       Membuat Surat Undangan rapat.
Persiapan surat Undangan sebaik-baiknya dan disampaikan paling lambat tiga hari sebelum penyelenggaraan rapat. Dalam surat undangan memuat hari, tanggal, jam, waktu dan acara rapat.
b.      Menyusun acara /agenda rapat.
Susunlah acara rapat secara tepat, secara berurutan dengan membuat pokok pokoknya saja, dan perhitungkan waktu yang dirinci jam atau menitnya.
c.       Menyusun daftar Hadir
Buatlah daftar hadir untuk peserta rapat. Daftar hadir bisa berupa buku tamu bisa juga berupa lembaran biasa.Guna daftar hadir untuk mengetahui jumlah peserta rapat dan sebagai dokumentasi.
d.     Mempersiapkan bahan rapat
       Bahan rapat yang perlu dipersiapkan jauh sebelum rapat diadakan bisa berupa :

Ø  Hasil rapat yang lalu
Ø  Hasil kertas kerja para peserta yang akan dibahas
Ø  Peraturan-peraturan yang diperlukan
Ø  Bahan-bahan penerbitan yang berkaitan dengan materi rapat
Ø  Alat-alat tulis, flip chart, marker, penngaris, blok note, pensil dan sebagainya

e. Persiapan peralatan rapat
            Sekretaris perlu menginventarisasi alat-alat yang digunakn untuk keperluan rapat seperti :
·           Papan dan alat tulis
·           Flip chart yaitu kertas-kertas yang digantung lengkap dengan markernya
·           OHP, slide lengkap dengan layarnya dengan program Microsoft PowerPoint.
·           Sound system, tape recorder
·           Map atau tas untuk tempat bahan-bahan rapat
·           Block note, ballpoint
·           Tustel handycam untuk mengabadikan rapat

f. Membuat catatan hasil rapat (notulis)

PELAKSANAAN RAPAT

1.        Suasana pertemuan berlangsung terbuka
2.        Para peserta rapat berpartisipasi aktif
3.        Adanya kendali dari ketua rapat
4.        Hindarkan debat kusir
5.        Bahasa harus komunikatif
6.        Hindarkan monopoli ketika berbicara
7.        Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat
8.        Adanya notulen
9.        Adanya rapat
10.    Media rapat
11.    Waktu


Berikut ini beberapa teknik bertanya pada saat rapat sedang berlangsung.


1. Pertanyaan Langsung (direct question)

            Pertanyaan langsung merupakan pertanyaan yang biasanya dilakukan oleh pemimpin rapat, dengan memberikan pertanyaan langsung pimpinan bertujuan untuk memberikan motivasi dan dorongan agar peserta rapat dapat berpartisipasi aktif. Namun jika orang yang ditanya secara langsung tidak dapat menjawab pertanyaan pimpinan tadi malah akan membuat kurang percaya diri.
            Contohnya: Pimpinan bertanya pada salah seorang peserta rapat "Menurut Pak Joko, bagaimana cara meningkatkan penjualan komputer perusahaan kita bulan depan?"

2.   Pertanyaan tidak langsung/dioperkan(Indirect questions)
Pada saat ada yang bertanya, pertanyaannya dialihkan atau dipindahkan kepada peserta lainnya yang diperkirakan dapat menjawab atau agar jawabannya dipikirkan bersama oleh forum rapat.
Contohnya: Saudari Tini, tadi saudari Ani menanyakan perihal mengenai open management. Apakah Sadari tahu mengenai itu?

3. Pertanyaan Umum (overhead question)
            Pertanyan umum merupakan teknik bertanya kepada seluruh peserta rapat. Tujuan menggunakan teknik bertanya umum adalah untuk mengaktifkan seluruh peserta rapat agar sama-sama berfikir menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh peserta rapat.
            Contohnya: Saudara-saudara apakah kita perlu menambah cabang perusahaan yang baru?

4. Pertanyaan Terbuka (open question)
            Pertanyaan terbuka adalah teknik bertanya kepada seluruh peserta dengan pertanyaan terbuka, maksudnya adalah pertanyaan diajukan secara terbuka dan menimbulkan jawaban yang bermacam-macam. Kalimat pertanyaan terbuka biasanya diawali dengan apa, bagaimana, mengapa, bilamana, siapa, kapan.
            Contoh: Berapa lama kita akan menyewa tanah tersebut?

5. Pertanyaan Mengembalikan (reverse question)
            Yang dimaksud pertanyaan mengembalikan adalah mengembalikan pertanyaan kepada orang yang bertanya atau dengan kata lain, pertanyaan dijawab dengan pertanyaan lagi. Pertanyaan ini juga dapat di tanyakan lagi kepada peserta rapat yang lain, sehingga semua orang aktif memikirkan jawaban pertanyaan tersebut.

6. Pertanyaan Faktual (fact Question)
            Pertanyaan ini diajukan untuk mencari fakta dan keterangan lain. Contoh: Siapa saja yang menangani penjualan komputer itu?

7. Pertanyaan Retoris(Rhetorical question)
            Pertanyaan retoris adalaah pertanyaan yang tidak memerlukan jawabannya, karena orang lain sudah tahu jawabannya.
            Contohnya: Kalau buka kita yang memajukan perusahaan ini, siapa lagi?.

8. Pertanyaan Penghargaan (question Award)
            Pertanyaan penghargaan ditujukan karena ingin memberikan penghargaan kepada orang yang memberikan ide atau masukan yang berguna.
            Contoh: Bapak Amin, Bapak mengatakan bahwa membuka cabang baru di Tanjungmorawa akan meningkatkan omset penjualan. Bisakah Bapak jelaskah lebih lanjut?.

9. pertanyaan yg terpenting (Leading Question)
Maksud leading question ialah suatu pertanyaaan yang diungkapkan padahal jawabannya telah ada dalam pertanyaan itu sendiri.
Contohnya: Sarana yang kita miliki masih kurang, bukan?

Menulis Notula/Notulen Dan Contoh 

Pengertian Notula/Notulen Rapat
            Notula/notulen rapat adalah ringkasan tentang jalannya rapat, seminar, diskusi, atau sidang dan hal yang dibicarakan serta diputuskan dalam rapat tersebut dari awal acara sampai akhir acara. Menurut kamus bahasa indonesia notulen atau notula bermakna cacatan singkat mengenai jalannya persidangan / rapat serta hal yang dibicarakan serta diputuskan. Notulen rapat bersifat ringkas, padat, sistematis, dan secara meyeluruh.
Notulen rapat dibuat supaya kita dapat mengetahui hasil suatu rapat dan sebagai dokumentasi kegiatan rapat. Notula/notulen adalah cacatan kecil dalam rapat biasanya ditulis oleh notulis.

Fungsi Notula/Notulen Rapat
Notula/Notulen merupakan catatan ringkas, padat, sistematis, dari suatu kegiatan sidang. Fungsi notula/notulen sangatlah penting terhadap kegiatan rapat tersebut. Karena di dalam notulen/notula semua kegiatan rapat akan dibuktikan secara tertulis, berikut fungsi notulen/natula :
  1. Berfungsi sebagai bukti tertulis telah diadakannya rapat/sidang
  2. Sebagai pengukur sukses atau tidaknya suatu rapat
  3. Dan berfungsi sebagai pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan dari keputusan rapat
Isi Notula/Notulen Rapat
Isi yang terkandung didalam notulen/notula yaitu sebagai berikut :
  1. Tujuan kegiatan rapat/sidang
  2. Hal - hal yang akan dibahas dalam rapat
  3. Saran dan keputusan dari pelaksanaan acara
  4. Waktu pelaksanaan kegiatan
  5. Pihak - pihak yang terkait atau hadir dalam acara
Susunan Notula/Notulen
Didalam menulis notulen ada rangkaian yang harus diperhatikan agar disaat notulen tersusun sinkat dan sistematis. Berikut susunannya :

a. Kepala Notulen, Kepala notulen merupakan bagian awal dari penulisan notulen. Adapun kepala notulen berisi tentang :
  1. Nama atau tema yang di bahas
  2. Hari dan tanggal acara dilaksanakan
  3. Waktu (Jam) pelaksanaan acara
  4. Tempal pelaksanaan acara
  5. Unsur - unsur yang terlibat dalam acara (Ketua dan wakil ketua, sekertaris, notulis, peserta.)


b. Isi notulen, isi notulen adalah bagian dari notulen yang berupa hal-hal yang di bahas dan hasil keputusan rapat. Isi     Notulen ditulis agar dapat membedakan dari susunan sistematis. Susunan sistematika dalam isi notulen dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
  1. Kata Pembuka
  2. Pembahasan
  3. Pembacaan keputusan
4.      Waktu (Jam) Penutupan

c. Bagian akhir notulen, Bagian ini merupakan penulisan terakhir yang terkandung didalam notulen yang membahas penjelasan tentang hal - hal akhir penulisan notulen. Bagian akhir notulen dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Nama jabatan
  2. Tanda tangan
3.      Nama pajabat, pangkat, atau NIP

d. Penandatanganan, Penandatanganan berisi tentang tanda tangan dari pihak - pihak yang diangap penting dan bertanggung jawab atas terlaksananya acara rapat tersebut.Notula biasanya ditanda tangani oleh ketua,wakil ketua, sekertaris, notulis.

Pengertian Notulis Dan Tugas Notulis
Menurut kamus besar bahasa indonesia (kbbi) notulis adalah orang yang bertugas membuat notula (catatan rapat). Dengan begitu notulis adalah orang yang mampu meyimak, dan menulis dengan baik agar hal - hal yang ada dalam diskusi tartangkap dengan baik. Sederhananya notulis adalah seseorang yang yang mencatan hasil dari jalannya diskusi dari mulai awal hingga akhir acara.

Tugas Notulis
Notulis mempuyai tugas dan peranan yang sangat penting didalam diskusi. Berikut beberapa tugas dan hal - hal yang harus ditulis notulis di dalam diskusi :
  1. Mencatat topik permasalah
  2. Mencatat waktu (jam) dan tempat diskusi dilaksanakan
  3. Mencatat jumlah peserta
  4. Menyimak dan menulis segala hal atau proses yang berlangsung dalam diskusi
  5. Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi
  6. Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah dilakukan

Menyusun notula (notulen)
            Menyusun notula (notulen) adalah proses pengadaan laporan tertulis mengenai hasil suatu rapat atau pengertian. Notula adalah catatan laporan singkat tentang pembicaraan atau keputusan dalam rapat.

Fungsi notula
            yaitu sebagai dokumentasi (data/arsip) pertemuan :

- sebagai panduan melaksanakan kegiatan
- sebagai dasar pelaksanaan sebuah kegiatan
- sebagai acuan pertemuan selanjutnya

Jenis notula :
- Notula Harfiah adalah laporan mengenai sumbangan pendapat peserta
- Notula Rangkuman adalah laporan ringkas tentang pembicaraan dalam rapat.

Penjelasan fungsi :
1. Sebagai panduan pelaksanaan kegiatan sebuah pertemuan pasti menghasilkan simpulan (keputusan), biasanya hasil tersebut dijadikan panduan dalam melaksanakan kegiatan
2. Sebagai dasar pelaksanaan sebuah kegiatan, lebih tepatnya hasil sebuah pertemuan
3. Sebagai acuan pertemuan selanjutnya

dengan adanya notula, kita bisa mengkaji sebuah pertemuan-pertemuan sebelumnya, untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan pertemuan yang lain.

Contoh Notulen/Notula

NOTULA RAPAT ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMA N 2 UNGARAN
 

Hari & tanggal  : Sabtu, 26 Oktober 2013
Waktu              : Pukul 10.00 - 12.00 WIB
Tempat            : Ruang OSIS SMA N 2 UNGARAN
Materi rapat      : Rencana penyelenggaraan seminar pembuatan film dokumenter
Pimpinan rapat  : Andika Pratama Pasaribu (Ketua OSIS)
Notulis             : Anita Rahma
Jumlah peserta  : Hadir: 15 orang
                         Tidak Hadir: -
Susunan acara   : 1. Pembukaan
                         2. Pembahasan
                         3. Penutup
Pokok bahasan  : 1. Tujuan diadakan seminar.
                         2. Waktu dan pelaksanaan seminar.
                         3. Peserta seminar.
                         4. Biaya penyelenggaraan semminar.
                         5. Pembicara seminar
                         6. Pembentukan panitia peyelenggara seminar.
Hasil pembahasan :
1) Kegiatan seminar bertujuan untuk menggali potensi dan kreativitas seni peserta seminar.
2) Kegiatan seminar diselenggarakan pada 17 November 2013
3) Peserta merupakan pelajar atau mahasiswa
4) Biaya berasal dari anggaran OSIS untuk bidang kesenian dan sponsor.
5) Pembicara seminar adalah sutradara film dokumenter Joni Mananta (dalam konfirmasi)
6) Panitia penyelenggara seminar diketuai oleh Amziral Taufani.
   Ungaran Barat, 26 Oktober 2013

                 Ketua                                                                                               Notulis

     Andika Pratama Pasaribu                                                               Anita Rahma