Rapat, Menulis Notula/Notulen Dan Contoh
PENGERTIAN RAPAT
Rapat (conference
atau meeting) merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat
tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik
swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah
untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang
dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan
tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan
berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.
Berikut di
sajikan beberapa pengertian mengenai rapat menurut beberapa ahli:
1. Menurut
Nunung dan ratu Evi (2001:129) rapat merupakan suatu alat komunikasi antara
pimpinan kantor dengan stafnya.
2. Kemudian
Wursanto (1987:136) memberikan beberapa pendangan pengertian yang kemudian bisa
disimpulkan oleh penulis:
a.
Rapat,
merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat tataop muka yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi,
baik swasta maupun pemerintah.
b.
Rapat,
merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok.
c.
Rapat
juga merupakan media pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat.
d.
Juga
dapat dikatakan, bahwa rapat, adalah komunikasi kelompok secara resmi.
e.
Rapat,
adalah pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/organisasi sendiri untuk
membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
f.
Secara
singkat dapat dikatakan pula, bahwa rapat, adalah pertemuan para anggota organisasi/para
pegawai untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan organisasi.
3. Menurut Cut Rozanna buku nya surat menyurat dan komunikasi
rapat adalah pertemuan antara para anggota dilingkungan organisasi sendiri
untuk merundingkan atau menyelesaikan suatu masalah yang menyangkut kepentingan
bersama.
4. Menurut Syamsir Rambe dalam bukunya
etika komunikasi mengatakan rapat adalah kumpulan beberapa orang atau
organisasi yang akan membicarakan suatu masalah/kepentingan bersama untuk
memberikan penjeasan , memecahkan suatu persoalan dan sekaligus mengadakan
perundingan demi memperoleh suatu hasil yang disepakati, disetujui bersama.
FUNGSI RAPAT
1.
Untuk
memecahkan masalah.
2.
Untuk
menyampaikan informasi.
3.
Sebagai
forum demokrasi.
4.
Sebagai
alat koordinasi yang baik antara peserta rapat (karyawan) dengan
perusahaan/organisasi.
5.
Sebagai
sarana bernegoisasi.
TUJUAN RAPAT
Beberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu :
1.
Untuk memecahkan atau mencari
jalan keluar suatu masalah.
2.
Untuk menyampaikan informasi,
perintah, pernyataan.
3.
Sebagai alat koordinasi antar
intern atau antar ekstern.
4.
Agar peserta rapat dapat ikut
berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang terjadi.
5.
Mempersiapkan suatu acara atau
kegiatan.
6.
Menampung semua permasalahan dari
arus bawah ( para peserta rapat ).
7.
Dan lain-lain.
Beberapa macam-macam rapat dilihat
dari segi peninjauannya:
1. Menurut tujuannya,yaitu:
a)
Rapat
penjelasan(information conference) ialah rapat yang bertujuan untuk memberikan
penjelasan kepada para anggota, tentang kebijaksanaan yang diambil oleh
pimpinan organisasi, tentang prosedur kerja dana tata cara kerja baru, untuk
mendapatkan keseragaman kerja.
b)
Rapat
pemecahan masalah (problem solving conference) bertujuan untuk mencari
pemecahan tentang suatu masalah yang dihadapi. Suatu masalah dikatakan sebagai
problem solving apabila masalah itu pemecahannya berhubungan dengan
masalah-masalah lain, saling mengait.
c)
Rapat
perundingan (negotiation conference) yaitu rapat yang bertujuan menghindari
timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak saling merugikan
keduabelah pihak.
2. Menurut sifatnya,
rapat dibedakan menjadi:
a)
Rapat
formal (formal meeting) ialah rapat yang
dilaksanakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, menurut ketentuan yang
berlaku, dan pesertanya secara resmi mendapat undangan.
b)
Rapat
informal (informal meeting) ialah rapat yang diadakan tidak didasarkan suatu
perencanaan formal. Dapat terjadi setiap saat, kapan saja, dimana saja dengan
siapa saja.
3. Menurut jangka
waktunya, dapat dibedakan menjadi:
a)
Rapat
mingguan; yaitu rapat yang diadakan sekali seminggu, yang membahas
maslah-masalah yang bersifat rutin yang dihadapi oleh masing-masing manajer.
b)
Rapat
bulanan, rapat yang diadakan sebulan sekali, setiap terjadi pada bulan lalu.
Misalnya, membahas rugi bulan yang lalu.
c)
Rapat
tahunan, yaitu rapat yang diadakan sekali setahun. Misalnya, rapat Dewan
Komisaris.
4. Menurut frekuensinya, rapat
terdiri atas:
a)
Rapat
rutin, rapat yang sudah ditentukan waktunya, mingguan, bulanan, tahunan.
b)
Rapat
isidental, yaitu rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung masalah yang
dihadapi itu merupakan masalah yang sangat urgen yang perlu dipecahkan bersama.
5. menurut namanya, dibedakan
menjadi tiga jenis:
a)
pertemuan
kerja adalah rapat atau rapat para karyawan atau pimpinan guna membahas hal-hal
yang berhubunga dengan pelaksanaan tugas suatu instansi
b)
Rapat
dinas adalah rapat yang membicarakan msalah kedinasan atau kerjaan (biasanya
dilaksanakan oleh orang-orang yang bertugas diinstansi pemerintahan)
c)
Musyawarah
kerja adalah kata lain dari rapat kerja.
6. Menurut urgensinya, dibedakan
menjadi dua jenis:
a)
Rapat
biasa adalah rapat yang diadakan untuk membahas masalah-masalah yang sudah
dianggap biasa
b)
Rapat
penting adalah rapat yang diadakan untuk membahas masalah-masalah yang dianggap
penting karena akan menghasilkan keputusan yang membawa dampak penting bagi
anggota organisasi atau perusahaan itu sendiri.
7. Menurut pesertanya, dibedakan
menjadi:
a)
Rapat
vertikal adalah pertemuan yang diadakan, dimana yang hadir dalam rapat itu
adalah bawahan atau atasan.
b)
Rapat
horizontal adalah rapat yang didakan antar pejabat suatu organisasi/ perusahaan
yang sederajat.
PERSYARATAN PELAKSANAAN RAPAT YANG
BAIK:
1.
Suasana
terbuka
2.
Tidak
ada monopoli
3.
Partisipasi
aktif dari peserta rapat
4.
Bimbingan
dan pengawasan dari pimpinan
5.
Perdebatan
berdasarkan argumentasi bukan emosi
6.
Pertanyaan
singkat dan jelas
7.
Disiplin
waktu
TIPE PESETA RAPAT
1.
Tipe
pemberi semangat, yaitu tipe peserta rapat yang memiliki kemauandan kemampuan
kerja yang tinggi, sehingga mampu menggerakkan orang lain.
2.
Tipe
penyerang, yaitu tipe peserta rapat yang selalu menentang pendapat atau tidak
setuju dengan pendapat peserta yang lain.
3.
Tipe
pendengar, yaitu tipe peserta rapat yang biasanya bersifat pasif. Peserta rapat
tipe ini hanya berperan sebagai pendengar yang baik dan hanya mendengarkan
informasi-informasi yang disampaikan oleh pemimpin rapat atau peserta rapat
lainnya. Ia tidak suka mengeluarkan pendapat, kritik atau saran, dan lebih
bersifat pendiam.
TIPE PEMIMPIN RAPAT
1.
Tipe
otoriter, yaitu tipe pemimpin yang suka memaksakan kehendak, merasa paling
berkuasa, dan merasa paling mengetahui segala hal, sehingga kurang memberikan
kesempatan kepada para peserta rapat untuk mengemukakan pendapatnya.
2.
Tipe
demokratis, yaitu tipe pemimpin rapat yang bersifat terbuka, mau menerima
kritik dan saran dari peserta rapat, memberikan kesempatan kepada peserta rapat
untuk mengemukakan pendapatnya, berperan sebagai pembimbing, pengarah, pemberi
petunjuk dan terlibat langsung dalam interaksi kelompok.
3.
Tipe
laizess-faire, yaitu tipe pemimpin rapat yang memberikan kebebasan kepada para
peserta rapat untuk mengendalikan jalannya rapat. Pemimpin tipe ini bersifat
pasif dan cenderung masa bodoh, tidak terlibat langsung dalam kegiatan
kelompok, tidak punya inisiatif, dan cenderung bersikap sebagai penonton saja
TEKNIK PENGENDALIAN RAPAT
1.
Pengendalian
rapat bebas terbatas adalah pengendalian rapat yang memberikan kesempatan
secara bebas kepada para peserta rapat untuk mengemukakan pendapatnya secara
bergantian. Peserta rapat diperbolehkan beradu argumentasi atau berdebat tanpa
harus melalui pemimpin rapat. Pemimpin rapat hanya bertugas mengawasi jalannya
pembicaraan. Jika pembicaraan dirasa sudah cukup, pemimpin dapat menghentikan
perdebatan dan menyimpulkannya menjadi sebuah keputusan rapat.
2.
Pengendalian
rapat secara ketat adalah pengendalian rapat yang tidak memberikan kesempatan
bertanya atau mengeluarkan pendapat kepada para pesertanya. Para peserta rapat
boleh mengeluarkan pendapat hanya seizin pemimpin rapat dengan waktu dan jumlah
penanya yang sudah ditentukan.
3.
Pengendalian
gabungan bebas terbatas dengan ketat adalah pengendalian rapat yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada para peserta rapat untuk mengeluarkan
pendapatnya dan apabila keadaan sudah mulai kurang terkendali, pemimpin rapat
langsung menggunakan cara pengendalian ketat, sehingga keadaan normal kembali.
Jika situasi rapat sudah dianggap lancar kembali, pemimpin rapat dapat
menggunakan cara pengendalian bebas terbatas.
PERENCANAAN RAPAT
Bantuan
seorang sekretaris dalam merencanakan rapat memegang peranan yang sangat
penting dalam menentukan produktivitas rapat. Untuk itu langkah-langkah yang
perlu mendapat perhatian Sekretaris dalam merencanakan rapat yang sifatnya
resmi adalah :
1. Persiapan Ruangan dan Tata Ruang rapat
Ruangan
untuk menyelenggarakan rapat resmi sangat menentukan kelancaran jalannya rapat.
Adalah menjadi tugas Sekretaris dalam untuk mempersiapkan ruangan rapat. Untuk
rapat yang bersifat rutin biasanya diselenggarakan di Operation Room atau Conference
Room yang telah ada di
lingkungan kantor. Jika rapat diselenggarakan di Hotel Sekretaris harus pesan
kepada Manajer Hotel agar tempat, waktu, tanggal telah dipasang dipapan
pengumuman. Papan pengumuman hendaknya diletakkan pada tempat yang mudah
diketahui. Biasanya pihak hotel telah memperispakan spanduk misalnya : “Selamat Datang Para Peserta Rapat …. . Sehari
sebelum rapat dimulai sekretaris perlu mengadakan “general check” terlebih dahulu agar segalanya bisa dipersiapkan
sebaik-baiknya.
Persiapkan pula Tata Ruang (Lay out) rapat berdasarkan pertimbangan :
·
Jumlah partisipan
·
Hubungan masing-masing
partisipan
·
Level keintiman
·
Jenis rapat (diskusi,
presentasi, kuliah dll)
·
Apakah Anda ingin meningkatkan
atau memperkecil interaksi
2. Persiapan
Aministrasi
a.
Membuat
Surat Undangan rapat.
Persiapan surat Undangan
sebaik-baiknya dan disampaikan paling lambat tiga hari sebelum penyelenggaraan
rapat. Dalam surat undangan memuat hari, tanggal, jam, waktu dan acara rapat.
b.
Menyusun
acara /agenda rapat.
Susunlah acara rapat secara
tepat, secara berurutan dengan membuat pokok pokoknya saja, dan perhitungkan
waktu yang dirinci jam atau menitnya.
c.
Menyusun daftar Hadir
Buatlah daftar hadir untuk
peserta rapat. Daftar hadir bisa berupa buku tamu bisa juga berupa lembaran
biasa.Guna daftar hadir untuk mengetahui jumlah peserta rapat dan sebagai
dokumentasi.
d. Mempersiapkan
bahan rapat
Bahan rapat yang perlu
dipersiapkan jauh sebelum rapat diadakan bisa berupa :
Ø Hasil rapat
yang lalu
Ø Hasil kertas
kerja para peserta yang akan dibahas
Ø Peraturan-peraturan
yang diperlukan
Ø Bahan-bahan
penerbitan yang berkaitan dengan materi rapat
Ø Alat-alat
tulis, flip chart, marker, penngaris, blok note, pensil dan sebagainya
e. Persiapan
peralatan rapat
Sekretaris
perlu menginventarisasi alat-alat yang digunakn untuk keperluan rapat
seperti :
·
Papan dan alat tulis
·
Flip chart yaitu kertas-kertas
yang digantung lengkap dengan markernya
·
OHP, slide lengkap dengan
layarnya dengan program Microsoft PowerPoint.
·
Sound
system, tape recorder
·
Map atau tas untuk tempat
bahan-bahan rapat
·
Block
note, ballpoint
·
Tustel handycam untuk
mengabadikan rapat
f. Membuat
catatan hasil rapat (notulis)
PELAKSANAAN RAPAT
1.
Suasana pertemuan
berlangsung terbuka
2.
Para peserta rapat berpartisipasi
aktif
3.
Adanya kendali dari ketua
rapat
4.
Hindarkan debat kusir
5.
Bahasa harus komunikatif
6.
Hindarkan monopoli ketika
berbicara
7.
Terdapat keputusan dan
kesimpulan rapat
8.
Adanya notulen
9.
Adanya rapat
10. Media rapat
11. Waktu
Berikut ini beberapa teknik bertanya pada
saat rapat sedang berlangsung.
1. Pertanyaan Langsung (direct question)
Pertanyaan langsung merupakan
pertanyaan yang biasanya dilakukan oleh pemimpin rapat, dengan memberikan
pertanyaan langsung pimpinan bertujuan untuk memberikan motivasi dan dorongan
agar peserta rapat dapat berpartisipasi aktif. Namun jika orang yang ditanya
secara langsung tidak dapat menjawab pertanyaan pimpinan tadi malah akan
membuat kurang percaya diri.
Contohnya: Pimpinan bertanya pada
salah seorang peserta rapat "Menurut Pak Joko, bagaimana cara meningkatkan
penjualan komputer perusahaan kita bulan depan?"
2. Pertanyaan
tidak langsung/dioperkan(Indirect questions)
Pada
saat ada yang bertanya, pertanyaannya dialihkan atau dipindahkan kepada peserta
lainnya yang diperkirakan dapat menjawab atau agar jawabannya dipikirkan
bersama oleh forum rapat.
Contohnya:
Saudari Tini, tadi saudari Ani menanyakan perihal mengenai open management.
Apakah Sadari tahu mengenai itu?
3. Pertanyaan Umum (overhead question)
Pertanyan umum merupakan teknik
bertanya kepada seluruh peserta rapat. Tujuan menggunakan teknik bertanya umum
adalah untuk mengaktifkan seluruh peserta rapat agar sama-sama berfikir
menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh peserta rapat.
Contohnya: Saudara-saudara apakah
kita perlu menambah cabang perusahaan yang baru?
4. Pertanyaan Terbuka (open question)
Pertanyaan terbuka adalah teknik
bertanya kepada seluruh peserta dengan pertanyaan terbuka, maksudnya adalah
pertanyaan diajukan secara terbuka dan menimbulkan jawaban yang bermacam-macam.
Kalimat pertanyaan terbuka biasanya diawali dengan apa, bagaimana, mengapa,
bilamana, siapa, kapan.
Contoh: Berapa lama kita akan
menyewa tanah tersebut?
5. Pertanyaan Mengembalikan (reverse
question)
Yang dimaksud pertanyaan
mengembalikan adalah mengembalikan pertanyaan kepada orang yang bertanya atau
dengan kata lain, pertanyaan dijawab dengan pertanyaan lagi. Pertanyaan ini
juga dapat di tanyakan lagi kepada peserta rapat yang lain, sehingga semua
orang aktif memikirkan jawaban pertanyaan tersebut.
6. Pertanyaan Faktual (fact Question)
Pertanyaan ini diajukan untuk
mencari fakta dan keterangan lain. Contoh: Siapa saja yang menangani penjualan
komputer itu?
7. Pertanyaan Retoris(Rhetorical question)
Pertanyaan retoris adalaah
pertanyaan yang tidak memerlukan jawabannya, karena orang lain sudah tahu
jawabannya.
Contohnya: Kalau buka kita yang
memajukan perusahaan ini, siapa lagi?.
8. Pertanyaan Penghargaan (question Award)
Pertanyaan penghargaan ditujukan
karena ingin memberikan penghargaan kepada orang yang memberikan ide atau
masukan yang berguna.
Contoh: Bapak Amin, Bapak mengatakan
bahwa membuka cabang baru di Tanjungmorawa akan meningkatkan omset penjualan.
Bisakah Bapak jelaskah lebih lanjut?.
9. pertanyaan yg terpenting (Leading
Question)
Maksud
leading question ialah suatu pertanyaaan yang diungkapkan padahal jawabannya
telah ada dalam pertanyaan itu sendiri.
Contohnya:
Sarana yang kita miliki masih kurang, bukan?
Menulis
Notula/Notulen Dan Contoh
Pengertian Notula/Notulen Rapat
Notula/notulen rapat adalah
ringkasan tentang jalannya rapat, seminar, diskusi, atau sidang dan hal yang
dibicarakan serta diputuskan dalam rapat tersebut dari awal acara sampai akhir
acara. Menurut kamus bahasa indonesia notulen atau notula bermakna cacatan
singkat mengenai jalannya persidangan / rapat serta hal yang dibicarakan serta
diputuskan. Notulen rapat bersifat ringkas, padat, sistematis, dan secara
meyeluruh.
Notulen rapat dibuat supaya kita dapat mengetahui hasil suatu rapat dan sebagai dokumentasi kegiatan rapat. Notula/notulen adalah cacatan kecil dalam rapat biasanya ditulis oleh notulis.
Notulen rapat dibuat supaya kita dapat mengetahui hasil suatu rapat dan sebagai dokumentasi kegiatan rapat. Notula/notulen adalah cacatan kecil dalam rapat biasanya ditulis oleh notulis.
Fungsi Notula/Notulen Rapat
Notula/Notulen
merupakan catatan ringkas, padat, sistematis, dari suatu kegiatan sidang.
Fungsi notula/notulen sangatlah penting terhadap kegiatan rapat tersebut.
Karena di dalam notulen/notula semua kegiatan rapat akan dibuktikan secara
tertulis, berikut fungsi notulen/natula :
- Berfungsi sebagai bukti tertulis telah diadakannya rapat/sidang
- Sebagai pengukur sukses atau tidaknya suatu rapat
- Dan berfungsi sebagai pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan dari keputusan rapat
Isi Notula/Notulen Rapat
Isi
yang terkandung didalam notulen/notula yaitu sebagai berikut :
- Tujuan kegiatan rapat/sidang
- Hal - hal yang akan dibahas dalam rapat
- Saran dan keputusan dari pelaksanaan acara
- Waktu pelaksanaan kegiatan
- Pihak - pihak yang terkait atau hadir dalam acara
Susunan Notula/Notulen
Didalam
menulis notulen ada rangkaian yang harus diperhatikan agar disaat notulen
tersusun sinkat dan sistematis. Berikut susunannya :
a. Kepala Notulen, Kepala notulen merupakan bagian awal dari penulisan notulen. Adapun kepala notulen berisi tentang :
a. Kepala Notulen, Kepala notulen merupakan bagian awal dari penulisan notulen. Adapun kepala notulen berisi tentang :
- Nama atau tema yang di bahas
- Hari dan tanggal acara dilaksanakan
- Waktu (Jam) pelaksanaan acara
- Tempal pelaksanaan acara
- Unsur - unsur yang terlibat dalam acara (Ketua dan wakil ketua, sekertaris, notulis, peserta.)
b. Isi notulen, isi notulen adalah bagian dari notulen yang berupa hal-hal yang di bahas dan hasil keputusan rapat. Isi Notulen ditulis agar dapat membedakan dari susunan sistematis. Susunan sistematika dalam isi notulen dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
- Kata Pembuka
- Pembahasan
- Pembacaan keputusan
4.
Waktu (Jam) Penutupan
c. Bagian akhir notulen, Bagian ini merupakan penulisan terakhir yang terkandung didalam notulen yang membahas penjelasan tentang hal - hal akhir penulisan notulen. Bagian akhir notulen dibagi menjadi 3 yaitu :
c. Bagian akhir notulen, Bagian ini merupakan penulisan terakhir yang terkandung didalam notulen yang membahas penjelasan tentang hal - hal akhir penulisan notulen. Bagian akhir notulen dibagi menjadi 3 yaitu :
- Nama jabatan
- Tanda tangan
3.
Nama pajabat, pangkat, atau NIP
d. Penandatanganan, Penandatanganan berisi tentang tanda tangan dari pihak - pihak yang diangap penting dan bertanggung jawab atas terlaksananya acara rapat tersebut.Notula biasanya ditanda tangani oleh ketua,wakil ketua, sekertaris, notulis.
d. Penandatanganan, Penandatanganan berisi tentang tanda tangan dari pihak - pihak yang diangap penting dan bertanggung jawab atas terlaksananya acara rapat tersebut.Notula biasanya ditanda tangani oleh ketua,wakil ketua, sekertaris, notulis.
Pengertian Notulis Dan Tugas Notulis
Menurut kamus besar bahasa indonesia (kbbi) notulis
adalah orang yang bertugas membuat notula (catatan rapat). Dengan begitu notulis
adalah orang yang mampu meyimak, dan menulis dengan baik agar hal - hal yang
ada dalam diskusi tartangkap dengan baik. Sederhananya notulis adalah seseorang
yang yang mencatan hasil dari jalannya diskusi dari mulai awal hingga akhir
acara.
Tugas Notulis
Notulis
mempuyai tugas dan peranan yang sangat penting didalam diskusi. Berikut
beberapa tugas dan hal - hal yang harus ditulis notulis di dalam diskusi :
- Mencatat topik permasalah
- Mencatat waktu (jam) dan tempat diskusi dilaksanakan
- Mencatat jumlah peserta
- Menyimak dan menulis segala hal atau proses yang berlangsung dalam diskusi
- Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi
- Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah dilakukan
Menyusun
notula (notulen)
Menyusun notula (notulen) adalah
proses pengadaan laporan tertulis mengenai hasil suatu rapat atau pengertian.
Notula adalah catatan laporan singkat tentang pembicaraan atau keputusan dalam
rapat.
Fungsi notula
Fungsi notula
yaitu sebagai dokumentasi
(data/arsip) pertemuan :
- sebagai panduan melaksanakan kegiatan
- sebagai dasar pelaksanaan sebuah kegiatan
- sebagai acuan pertemuan selanjutnya
Jenis notula :
- Notula Harfiah adalah laporan mengenai sumbangan pendapat peserta
- Notula Rangkuman adalah laporan ringkas tentang pembicaraan dalam rapat.
Penjelasan fungsi :
1. Sebagai panduan pelaksanaan kegiatan sebuah pertemuan pasti menghasilkan simpulan (keputusan), biasanya hasil tersebut dijadikan panduan dalam melaksanakan kegiatan
2. Sebagai dasar pelaksanaan sebuah kegiatan, lebih tepatnya hasil sebuah pertemuan
3. Sebagai acuan pertemuan selanjutnya
dengan adanya notula, kita bisa mengkaji sebuah pertemuan-pertemuan sebelumnya, untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan pertemuan yang lain.
Contoh Notulen/Notula
NOTULA RAPAT ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMA N 2 UNGARAN
Hari & tanggal : Sabtu, 26 Oktober 2013
Waktu : Pukul 10.00 - 12.00 WIB
Tempat : Ruang OSIS SMA N 2 UNGARAN
Materi rapat : Rencana penyelenggaraan seminar pembuatan film dokumenter
Pimpinan rapat : Andika Pratama Pasaribu (Ketua OSIS)
Notulis : Anita Rahma
Jumlah peserta : Hadir: 15 orang
Tidak Hadir: -
Susunan acara : 1. Pembukaan
2. Pembahasan
3. Penutup
Pokok bahasan : 1. Tujuan diadakan seminar.
2. Waktu dan pelaksanaan seminar.
3. Peserta seminar.
4. Biaya penyelenggaraan semminar.
5. Pembicara seminar
6. Pembentukan panitia peyelenggara seminar.
Hasil pembahasan :
1) Kegiatan seminar bertujuan untuk menggali potensi dan kreativitas seni peserta seminar.
2) Kegiatan seminar diselenggarakan pada 17 November 2013
3) Peserta merupakan pelajar atau mahasiswa
4) Biaya berasal dari anggaran OSIS untuk bidang kesenian dan sponsor.
5) Pembicara seminar adalah sutradara film dokumenter Joni Mananta (dalam konfirmasi)
6) Panitia penyelenggara seminar diketuai oleh Amziral Taufani.
Ungaran Barat, 26 Oktober 2013
Ketua
Notulis
Andika Pratama Pasaribu Anita Rahma